BASIC RISK MANAGEMENT

BASIC RISK MANAGEMENT

Oleh : ASADI FEBRIYAN

Setiap pekerjaan memiliki resiko, begitu juga yang terjadi pada bursa financial. Tidak menutup kemungkinan keputusan yang kita pilih adalah suatu keputusan yang salah. Keputusan yang salah bisa mengakibatkan loss yang besar terhadap jumlah dana yang kita miliki, bahkan tidak sedikit orang yang mengalami pailit.

Disini kita akan membahas bagaimana langkah seorang trader dalam menghadapi keputusan yang salah tersebut. Berikut ini adalah sebagian langkah bagaimana cara menghadapi resiko kerugian akibat salah keputusan yang dipilih.

1. STOP LOSS

Cara ini merupakan suatu cara classic dalam pencegahan kerugian, pada point tertentu seorang trader memasang pada point ke berapa dia harus menerima kerugian. Tentu saja point yang didapat adalah point minus yang mengakibatkan kita menderita kerugian, namun setidaknya kita telah membatasi kerugian dalam jumlah besar dan menyelamatkan diri dari status pailit.

2. SWITCHING

Cara ini dilakukan jika keputusan yang pertama adalah salah, maka keputusan yang pertama akan di stop loss dan mengambil keputusan yang kedua dengan posisi kebalikan dari keputusan yang pertama. Dengan cara ini kita telah membatasi kerugian yang akan kita terima, bahkan membalasnya dengan posisi yang benar yang tentu saja point plus yang akan kita terima.

Pada cara ini sebaiknya batasi loss pada nilai yang agak tinggi, dikhawatirkan pergerakan candle yang berbalik arah merupakan gerakan koreksi pasar yang mana laju candle tersebut tetap berada pada laju semula. Sehingga kita akan menderita kerugian dua kali.

3. AVERAGING

Pada saat keputusan yang pertama adalah salah, maka dilakukan keputusan yang kedua dengan memberikan transaksi kebalikan dari keputusan yang petama, dengan konsekwensi harga pasar akan berbalik kembali kepada keputusan yang pertama.

4. CROSS HEDGING

HEDGING atau LOCKING adalah menggunakan dua keputusan yang berbeda posisi (1 lot buy dengan 1 lot sell), hampir sama dengan cara averaging, tetapi hedging tidak mengambil profit dikarenakan posisi yang terlalu jauh jaraknya antara kedua posisi tersebut. Cara ini (locking atau hedging) sebenarnya tidak terlalu efisien diterapkan, mengingat kita tidak akan menerima point dalam keadaan terkunci, kecuali jika menambahkan 1 lot transaksi lagi (open BUY/SELL 1).

Berbeda dengan CROSS HEDGING, kita memasang 1 lot sell dan 1 lot buy dengan mata uang yang berbeda tetapi satu rumpun. Satu rumpun disini dimaksudkan dengan pergerakan mata uang yang sama, misalnya GBPUSD dan EURUSD. Kedua mata uang ini memiliki pergerakan mata uang yang sama, yang mana jika GBP mengalami kenaikkan, maka EUR pun akan naik pula. Tetapi pada saat-saat tertentu, kedua mata uang tersebut akan memiliki selisih tersendiri dalam pergerakan nilainya, dan tentu saja kita bisa memanfaatkan celah tersebut untuk mengambil keuntungan.

Kelemahan dengan cara ini, pergerakan kedua mata uang tidak identik dalam artian jika GBP bergerak menjadi 5 point, belum tentu EUR pun bergerak menjadi 5 point juga. Dan harus tetap selalu ditinjau setiap pergerakannya, karena jika salah sedikit saja kemungkinan pailit bisa kita dapatkan.

Salam Codet.