Artikel : Klasifikasi Hacker

Hacker adalah tokoh utama dari sesuatu kegiatan penyusupan ke dalam sebuah system komputer ataupun jaringan dengan berbagai tujuan, atau biasa yang disebut dengan hacking. Secara garis besar Hacker dibagi dua kelompok besar yakni hacker itu sendiri yang memiliki hobi dan kemampuan dalam membedah jaringan, meneliti atau mencermati celah di jaringan tersebut dan memperbaikinya. Sedangkan kebalikannya adalah cracker atau biasa juga disebut attacker, yakni dengan kemampuan yang sama tetapi memiliki tujuan atau kepentingan tertentu yang sifatnya memperoleh keuntungan bahkan merusak / destruktif.

Jika dilihat dari motif kegiatannya, maka hacker dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. Black Hat
Attacker yang tergolong kelompok ini menggunakan kemampuannya untuk tujuan destruktif, kriminal, dan cenderung hanya untuk merugikan orang lain tanpa alasan yang jelas. Orang-orang yang tergolong kelompok ini, biasanya orang yang memiliki idealisme tertentu, tanpa ikatan, walaupun tergabung dalam suatu komunitas, tetapi mereka tidak memiliki ikatan yang jelas dan tujuan yang jelas dalam melakukan hacking. Biasanya hanya untuk suatu prestise (kebanggaan) dan kepuasan tersendiri setelah melakukan deface-web, mencuri data, merusak system, dan lain sebagainya.

2. Gray Hat
Hacker yang semula tanpa adanya ikatan, menggunakan kemampuannya untuk kepentingan tertentu dibawah suatu ikatan perjanjian dengan pihak lain yang memanfaatkan tenaga hacker itu sendiri untuk memperoleh keuntungan. Setelah perjanjian berhasil dilaksanakan, dan pihak tersebut mendapatkan apa yang diinginkannya, hacker tersebut mendapat keuntungan dari kegiatannya tersebut dan kembali tanpa adanya ikatan perjanjian.

3. White Hat
Kelompok yang meneliti celah-celah dari activitas hacking, menggunakan kemampuannya untuk melakukan hacking yang sifatnya membangun cara memberikan informasi tentang celah tersebut kepada pemiliknya agar disempurnakan kembali, biasanya hacker dalam kelompok ini juga memberikan cara-cara penanggulannya.


Jika dilihat dari profile kemampuannya, bisa dibagi dalam 7 kelompok besar, sebagaimana yang disebutkan oleh Marc Rogers, MA, yakni seorang guru besar psikologi dari University of Manitoba Hawai:

1. Tool Kids / Newbies
Kelompok ini adalah kelompok dari orang-orang yang baru belajar mengenai hacking, menggunakan tool-tool hacking yang berada di internet, pemrograman yang cukup, dan mengetahui program-program dasar (basic of hacking), sehingga kemampuan individunya belum maksimal secara utuh.

2. Cyber Punk
Kelompok yang telah memahami karakteristik jaringan dan sistem yang dipergunakan, sehingga mampu mencari celah keamanan dari sistem dan jaringan itu sendiri. Pemrograman yang cukup andal, serta pengembangan scripting yang cukup andal, sehingga mampu membuat infiltrasi sendiri dalam melakukan hacking, sehingga tidak lagi menggunakan tool-tool umum yang berada di internet. Aktifitas yang muncul dari kelompok ini cenderung ke arah kriminal dan merusak, seperti defacing, carding, dan drop down server.

3. Internals
Orang-orang yang memiliki kemampuan programming dan jaringan yang andal dan tergabung ataupun pernah tergabung dalam bidang IT (admin) suatu jaringan, dan melakukan berbagai aktivitas hacking terhadap jaringaannya itu sendiri dengan memanfaatkan kombinasi sumber daya yang ada untuk berbagai tujuan. Misalkan aktivitas yang melanggar batasan-batasan hak yang dimiliki (breaking over previledge activity), yang tentunya kebanyakan dari kegiatan mereka adalah merugikan orang lain, tetapi ada juga yang memberikan keuntungan didalamnya, misalkan pihak yang memberikannya imbalan terhadap kegiatannya tersebut demi kepentingan pihak yang membayarnya.

4. Coders
Golongan yang dikenal sebagai resources, kelompok orang-orang dengan kemampuan yang tinggi dalam bidang hacking, baik pemrograman maupun jaringan. Informasi yang didapatnya dari target melalui hacking untuk seterusnya dijual kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Kelompok ini dalam melakukan infiltrasi berusaha memperoleh informasi sebanyak mungkin dari target tetapi tidak untuk tujuan merusak, hanya untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatannya tersebut, yang dalam hal ini keuntungan dari pihak ketiga. Kelompok ini juga membuat berbagai aplikasi (tool / script) kepada para hacker/attacker lainnya yang membutuhkan.

5. Professional Criminals
Kelompok yang bergerak berdasarkan kelompok ataupun individu dan melakukan berbagai cyber crime dalam sumber kehidupannya, yang artinya memiliki keuntungan pribadi dan cukup untuk dijadikan sebagai sumber mata pencaharian. Kelompok ini memiliki pengetahuan jaringan dan programming yang sangat tinggi serta pengetahuan tentang piranti keras yang merupakan expansion tool dalam rangka menunjang aktivitas nya tersebut. Terkadang kegiatannya juga dibantu dari kelompok Coders, asalkan dirinya mendapati apa yang menjadi keinginannya. Yang menjadi target dari kelompok ini bukanlah target sejenis dari cyber punk, melainkan koorporate atau perusahaan dikarenakan keuntungan yang didapat dari aktivitasnya. Kegiatan yang dihasilkan juga bukan dalam bentuk defacing-web, melainkan lebih kearah pencurian dan pembobolan.

6. Cyber Terorist
Kelompok dengan kemampuan yang besar dan berkerja secara profesionalisme demi sentimen pada kelompok tertentu, dan bertujuan untuk menunjukkan eksistensi mereka didunia. Tingkatan ini merupakan tingkatan ter-elit dari hacker, karena mereka memiliki kombinasi dari segala macam sumber daya yang ada, dan level pengetahuan yang amat tinggi baik dari programming, networking, maupun piranti keras lainnya, dan mereka juga memiliki sponsor dibalik kegiatan mereka, seperti pengadaan hardware satelit komunikasi tersendiri.


7. Old Guard Hackers
Atau biasa juga disebut dengan Idealism Gate Keeper atau biasa juga disebut "Si Penjaga Jaringan", kelompok inilah yang sebenarnya adalah hacker sejati dengan melakukan aktivitas-aktivitas hacking dalam rangka mencari kelemahan suatu jaringan dan sistem dengan tujuan ilmiah, meneliti celah dan memperbaikinya. Kelompok ini sangat sedikit sekali jumlah nya karena idealism yang mereka junjung, aktivitas yang berdasarkan kode etik dan dipatuhi sepenuhnya dalam setiap kegiatan mereka, yakni "Kemampuan Di Atas Segalanya".

Salam Codet.